TARAKAN – Personel Polres Tarakan kembali menggeledah rumah oknum polisi Briptu HSB di Jalan Mulawarman, RT 24 Kelurahan Karang Anyar Pantai, Tarakan Barat sekitar pukul 18.00 Wita, Kamis (12/5).
Dari hasil penggeledahan tersebut, kepolisian menyita lima kotak handphone. Tim Penasihat Hukum Briptu HSB, Muhammad Yusuf menjelaskan, kepolisian sengaja datang hanya untuk mengambil beberapa kotak handphone saja. Sementara handphone sebelumnya sudah disita. “Itu bentuk pengembangan mereka (polisi), dan untuk terkait surat menyurat sudah diberikan,” katanya, Jumat (13/5).
Ia mengungkapkan, kotak handphone diamankan di ruangan kerja milik Briptu HSB dan dalam sebuah kamar. Ada sekitar 5 buah kotak handphone yang disita. “Kami tidak ngerti, barang ini kan sudah disita kemudian kotak-kotak diminta. Mungkin mau mencocokan barang yang disita sama kotaknya,” ungkapnya.
Dari pantauan media ini, penggeledahan dan diamankannya kotak handphone ini dilakukan sekitar 30 menit. Kotak handphone yang disita masing-masing berupa merk IPhone 13 Promax, IPhone 13 Promax 256 GB, Samsung Galaxy Z Fold, Samsung Galaxy Z Fold 2, Samsung Galaxy Z Fold 3, termasuk 1 buah plastik kartu perdana Simpati.
Terpisah, Ketua RT 24 Kamal yang juga sebagai saksi diambilnya kotak handphone diduga milik Briptu HSB membenarkan, hanya kotak handphone saja yang diambil. Sebelumnya pihak kepolisian telah mendatangi rumah tersebut untuk meminta izin dan hadir sebagai saksi.
“Tadi dari kepolisian memang ada datang ke rumah saya. Hanya saya saksikan saja, dan cuma diambil kotak handphone. Saya saksikan langsung bersama PH (Penasihat Hukum) HSB. Habis salat Ashar mereka (polisi) ke rumah memanggil saya, ada yang mau diambil lagi, sambil menunggu PH datang baru diambil barangnya,” urainya.
Ia mengakui, belum begitu mengetahui latar belakang atau riwayat HSB sebagai salah seorang warga yang mendiami di RT 24. Namun yang lebih paham kondisi HSB, yakni warga yang dekat dengan HSB. Ia menjelaskan, HSB sudah lama tinggal di Karang Anyar Pantai. Sebelumnya berdomisili di Karang Rejo di kediaman orangtua. “Baru pindah ke sini setelah rumahnya jadi,” ujarnya. (kn-2)
