TANJUNG SELOR – Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kaltara tahun ini belum bisa mengakomodir seluruh kebutuhan masyarakat. Khususnya di perbatasan melalui program Subsidi Ongkos Angkut (SOA).
Bahkan, tahun ini SOA Penumpang yang dianggarkan melalui APBD Kaltara belum terlaksana. Diakui Wakil Gubernur Kaltara Yansen Tipa Padan, kendala anggaran saat ini menyulitkan mengakomodir seluruh kebutuhan masyarakat. Kekuatan dana yang rendah, dipaksakan untuk membiayai seluruh daerah.
“Tentu ini persoalan riil di Kaltara. Ada banyak hal di daerah yang belum terakomodir karena kemampuan dana,” ujarnya, Kamis (7/4).
Meski tidak secara detail, namun Yansen berharap program yang menyasar wilayah perbatasan dan pedalaman bisa maksimal. Alokasi yang harusnya bisa maksimal untuk wilayah perbatasan, tidak seperti tahun sebelumnya.
“Salah satunya, terkait masih buruknya akses jalan darat di Kaltara seperti di wilayah Apau Kayan. Jika tak ada akses udara, sebenarnya bisa melalui darat. Namun kondisi saat ini, darat juga sulit dilalui,” ungkapnya.
Yansen pun berharap Pemerintah Pusat dapat turun tangan menghadirkan solusi. Berkaitan masalah keterisolasian wilayah yang masih dihadapi Kaltara saat ini. Tidak bisa dipungkiri, Kaltara butuh sinkronisasi tanggungjawab. Beruntung, beberapa waktu lalu, kata dia, ada respon dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Yang bisa menjadi perpanjangan tangan pemda, untuk meminta perhatian Pemerintah Pusat. (kn-2)