TARAKAN – Harga tiket speedboat reguler di Kaltara mengalami kenaikan. Hal tersebut dipengaruhi karena terjadi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi dan non subsidi oleh pemerintah.
Rencananya, harga tiket untuk trayek Tanjung Selor-Tarakan naik dari Rp 130 ribu per orang menjadi Rp 145 ribu. Termasuk terhadap trayek lainnya antar kabupaten (selengkapnya info grafis).
“Sebelum diberlakukan penyesuaian harga tiket, saat ini kami masih melakukan pembahasan. Memang penyesuaian harga ini dilakukan karena kenaikan harga BBM,” singkat Ketua Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Kaltara Sabar, Minggu (4/9).
Rencana kenaikan harga tiket speedboat dikeluhkan warga, Irawan. Ia mengeluhkan rencana kenaikan harga tiket Tarakan-Tanjung Selor. Kenaikan harga Rp 15.000 ini sangat mengecewakan. Mesti ia mengetahui dampak dari kenaikan BBM. Namun, kenaikan harga tiket speedboat tidak wajar.
“Dulu Rp 130 ribu dan rencana mau dinaikan jadi Rp 145 ribu. Harga itu sangat mencekik masyarakat. Biasanya saya kerja di Tarakan dan pulang ke Tanjung Selor, mau tidak mau saya kurangi pulang dulu. Biasanya saya pulang seminggu sekali ke Tanjung Selor. Bisa-bisa sekarang pulang hanya sebulan sekali,” keluhnya.
Ia menyarankan kepada pengusaha speedboat untuk tidak menaikan harga speedboat. Sebab, transportasi masyarakat dari Tarakan menuju kabupaten lain di Kaltara dengan harga ekonomis. Hanya tersedia di Pelabuhan Tengkayu I Tarakan.
“Kan harga Solar atau Pertalite naiknya tak terlalu banyak. Kalau bisa disiasati saja dari jumlah penumpang. Misal, speedboat jangan berangkat kalau belum batas maksimum manifest,” harapnya.
Penyesuaian tarif speedboat reguler pun akan dibahas dengan melibatkan dinas terkait. Terpantau di lapangan, tarif speedboat reguler rute Tanjung Selor-Tarakan masih normal dengan harga Rp 130 ribu per orang.
Staf Syahbandar Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XVII Kaltim-Kaltara Paulus Suban mengakui, kenaikan tarif speedboat menjadi kewenangan Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltara.
“Itu bukan kewenangan kami. Soal itu silakan dikonfirmasi ke Dinas Perhubungan Kaltara,” ujarnya.
Saat ini kata dia, pergerakan penumpang masih tergolong sepi. Belum diketahui, apakah itu disebabkan oleh kenaikan BBM atau memang pergerakan masyarakat yang terbilang menurun.
Adanya rencana kenaikan tiket speedboat ini menuai tanggapan dari semua kalangan. Tak terkecuali pemilik speedboat reguler Mahmudin Rusli. Dia mengatakan, untuk tarif speedboat masih tergolong normal. Namun bukan berarti tidak berpengaruh. Tetapi masih dibahas dengan dinas teknis mengenai penyesuaian tarif speedboat.
“Kami belum naikkan harga. Karena mesti dirapatkan terlebih dahulu dengan dinas terkait. InsyaAllah jadwal rapatnya akan dilaksanakan besok (hari ini, Red),” ungkapnya.
Adanya kenaikan BBM berpengaruh langsung pada tarif speedboat yang ditetapkan. Rencana kenaikan tarif diusulkan menjadi Rp 140 ribu-Rp 145 ribu per orang, untuk rute Tanjung Selor-Tarakan. Alasan yang mendasar adanya kenaikan tersebut, karena penyesuaian harga BBM. Mengingat, pihaknya membeli BBM jenis Pertalite satu drum. Sebelumnya seharga Rp 765 ribu. Tapi pasca kenaikan harganya menjadi Rp 2 juta per drum.
Satu speedboat, sekali jalan dari Bulungan ke Tarakan, membutuhkan BBM sekitar 600 liter atau setara dengan tiga drum. “Saya tidak menolak, kan harga tiket naik. Karena kalau BBM naik mesti ada penyesuaian. Kalau pergerakan penumpang sejauh ini tidak menentu. Kadang ramai dan kadang kala sepi,” tuturnya. (kn-2)
PENYESUAIAN TARIF SPEEDBOAT REGULER DI KALTARA
Tanjung Selor-Tarakan : Rp 145 ribu per orang
Tarakan-Malinau : Rp 310 ribu per orang
Tarakan-Nunukan : Rp 280 ribu per orang
Tarakan-Tideng Pale (KTT) : Rp 235 ribu per orang
Tarakan-Pulau Bunyu : Rp 120 ribu per orang
Tarakan-Sei Nyamuk : Rp 280 ribu per orang
Tarakan-Sembakung : Rp 315 ribu per orang
