TARAKAN – Cabang olahraga (Cabor) sepak takraw telah memasuki hari kedua pertandingan, yang berlangung di GOR Type B di Tarakan, Minggu (18/12).
Terdapat enam nomor tanding, terbagi dalam kategori 4 kelas putra dan 2 kelas putri. Nomor yang dipertandingkan, meliputi Tim Double Event, Quadran, Double Event dan Regu, dengan sistem pertandingan setengah kompetisi.
Pada Tim Double Event, di babak semifinal mempertemukan Tarakan versus Kabupaten Tana Tidung (KTT). Selanjutnya, Nunukan bersua Bulungan. Tarakan dan Nunukan berhasil mengalahkan lawannya, sehingga berhak melaju ke final.
“Untuk pembagian medali, kita selesaikan satu nomor. Hari ini (kemarin, Red) sudah ada medali yang dibagikan untuk Tim Double Event,” jelas Kurnadi, Sekretaris Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Kaltara, kemarin (18/12).
Adapun perolehan sementara di cabor ini, Tarakan berhasil meraih satu emas pada Tim Double Event, usai mengalahkan Nunukan. Namun, sebelum memastikan Tarakan merebut medali emas. Sempat terjadi salah paham dari Nunukan dengan wasit yang memimpin pertandingan. Pada akhirnya, Nunukan memutuskan mengundurkan diri, sehingga hanya berhak meraih medali perak. Sementara untuk Bulungan dan KTT, harus puas dengan merebut medali perunggu.
“Hasil akhir Tarakan sebagai pemenang dengan skor akhir 3-0. Padahal, saat perebutan medali emas, antara Tarakan dan Nunukan skor dianggap imbang. Namun, Nunukan memutuskan mengundurkan diri,” tuturnya.
Padahal, menurut Kurnadi, telah menugaskan wasit asal Malinau dan Bulungan. termasuk sejumlah pengawas pun berasal dari luar Tarakan. Saat salah paham yang dialami Nunukan, pihaknya bersikap netral.
“Mungkin emosional saja. Padahal skor bila saya lihat berimbang. Tapi Nunukan mengambil keputusan untuk mundur. Hal itupun membuat Nunukan harus puas dengan medali perak,” tutupnya. (adv)


