TANJUNG SELOR – Bulan suci Ramadan memberikan berkah bagi pedagang takjil untuk berbuka puasa. Para pedagang menjajakan jualan dengan berbagai menu makanan. Seperti kue hingga makanan.
Seperti Ramadan sebelumnya, aneka takjil pun menjadi perhatian Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan. Mengantisipasi penggunaan bahan berbahaya dalam berbagai takjil yang dijual. Administrator Ahli Muda Bidang Kesehatan Masyarakat Seksi Kesehatan Lingkungan dan Olahraga Dinkes Bulungan Hasniwati mengakui, belum dilakukan sidak terhadap penjual takjil.
“Sebelum lakukan pengecekan terhadap takjil, kami agendakan rapat dulu dengan tim. Yang melibatkan Balai Pom, Dinkes, Satpol PP dan polisi. Kita akan turun untuk mengetahui jajanan takjil, apakah mengandung zat pewarna berbahaya atau tidak,” jelasnya, Rabu (29/3).
Dalam tiga tahun belakangan ini, diakui Hasniwati, sering ikut menjalankan pemeriksaan takjil masih aman untuk wilayah Bulungan. “Tidak ada temuan, sebab saya juga baru tiga tahun bergabung mengikuti pemeriksaan takjil. Belum ada ditemukan yang menggunakan bahan bahaya pada takjil,” ungkapnya.
Sementara Kepala Dinkes Bulungan Imam Sujono mengatakan, yang atensi tidak hanya pada menu takjil saja. Namun, terhadap barang kedaluwarsa jadi atensi. Mengingat toko retail dan pasar lokal menjual makanan dan minuman.
“Sebelum Ramadan tim sudah turun. Hasilnya bagus semua, namun sebelum Lebaran nanti tim akan turun lagi. Melihat makanan dan minuman yang sudah kedaluwarsa,” ujarnya.
Pengecekan dilakukan sebagai bentuk antisipasi, apabila ada parcel Lebaran yang sudah kedaluwarsa. “Kami lakukan pemantauan secara diam-diam. Hingga kini sudah berjalan 6 hari Ramadan. Kita belum ada temuan takjil yang mengandung zat berbahaya,” tuturnya. (kn-2)