TARAKAN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) menyediakan bantuan beras kepada tiga kategori penerima.
Bantuan ini disalurkan kepada masyarakat kurang mampu sebanyak 3,68 ton, masyarakat yang terkena musibah kebakaran di Tarakan 7,5 ton dan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) melalui Program Keluarga Harapan (PKH) 842,91 ton. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kaltara Heri Rudiyono mengatakan, PKH dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyalurkan 28.097 kelompok penerima di wilayah Kaltara.
Dengan masing-masing Kota Tarakan (7.509 KPM), Nunukan (10.548 KPM), Bulungan (4.935 KPM), Malinau (3.930 KPM) dan KTT (1.265 KPM). “Kami sudah diskusikan, harapannya pekan depan sudah mulai tersalur dari Pemerintah Pusat melalui Bapanas yang penugasannya ke Bulog,” terangnya, Selasa (12/9).
Ia mengakui, penyaluran bantuan beras sudah memasuki tahap kedua yang dimulai September-November 2023. Pada tahap pertama, sudah disalurkan dari Bulog sebagai pihak yang ditugaskan Pemerintah Pusat. “Seluruhnya sudah terkafer untuk KPM-nya. Nanti kalau ada permasalahan atau yang belum dapat, kami akan turun ke lapangan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bulog Cabang Tarakan Apriansyah menyebutkan, beras bantuan pangan 2023 tahap kedua ini untuk alokasi tiga bulan ke depan. Dalam satu bulannya, setiap KPM menerima 10 kg beras. Dengan total hingga bulan ketiga sebanyak 30 kg.
“Semua wilayah, sampai Krayan kami salurkan. Sistem penyalurannya kami pakai pihak ketiga transporter. Sudah lelang dan selesai. Tinggal nanti transporternya yang akan dropping ke titik tujuan,” ujarnya.
Menurutnya, di wilayah pedalaman cukup banyak KPM yang menerima bantuan ini. Terlebih wilayah Malinau dan Nunukan. Adapun penyaluran untuk wilayah Kecamatan Krayan, Nunukan menggunakan jalur udara.
Dalam hal ini pemerintah pun diuji komitmennya, untuk menyalurkan bantuan di wilayah pedalaman. Yang mungkin hanya bisa menggunakan jalur udara bahkan perahu kecil menyeberangi sungai.
“Karena penugasan ini diterima Bulog, ya kami tentukan transporternya yang ada pengalaman mendistribusikan. Supaya tersalurnya cepat. Pada tahap pertama itu sudah tersalur 100 persen,” tuntasnya. (kn-2)