Menginap di hotel Rest Area Km 166A menawarkan kepraktisan dan kecepatan pelayanan untuk mengobati kelelahan di tengah perjalanan jauh. Masjid di tempat istirahat itu juga rutin mengadakan salat Idul Fitri.
ILHAM WANCOKO, Subang-Majalengka
BANGUNANNYA bersih. Dibangun dengan dua lantai gaya khas joglo dan sistem pelayanan smart hotel yang minim staf.
Terletak di pojok Rest Area Km 166A tol Cipali yang masuk wilayah Majalengka, Jawa Barat, hanya ada dua karyawan hotel saat Jawa Pos singgah untuk menginap pada Rabu (6/3) malam pekan lalu. Satu karyawan melayani pembayaran, seorang lainnya bagian keamanan.
Tarifnya dibagi tiga tipe, bergantung waktu menginap. Untuk 4 jam dikenakan tarif Rp 195 ribu, 8 jam Rp 370 ribu, dan Rp 470 ribu untuk 12 jam.
Hotel di Rest Area Km 166A itu satu dari tiga hotel di rest area yang dikelola jaringan Swisbell-Express, yakni Km 19A, Km 166A, dan Km 164B. Manajer Hotel Swissbel-Express Rest Area Cikampek–Cipali Eko Anom Purboyanto menuturkan, keberadaan tiga hotel tersebut merupakan solusi untuk pengguna jalan tol Trans-Jawa.
“Bisa menjadi pilihan untuk pengguna tol beristirahat dengan nyaman,” jelasnya kepada Jawa Pos.
Dan, memang kenyamanan itulah yang dirasakan Jawa Pos setelah menempuh perjalanan, dengan titik berangkat dari Jakarta Selatan. Apalagi, hotel tersebut berdiri di rest area yang lengkap sekali fasilitasnya.
Begitu masuk ke hotel, tidak terlihat ada meja resepsionis. Pengunjung hotel langsung diantar ke kamar masing-masing. Pelayanan yang praktis dan cepat tentunya sejalan dengan yang dimaui seseorang yang beristirahat di tengah perjalanan.
Terlihat kamar berukuran 23 meter persegi dengan dua bed di dalamnya. Kamar mandinya juga terkesan mewah. Kamarnya dilengkapi pula jendela besar yang mengarah ke pemandangan sawah yang luas dan menyejukkan mata. Bonus untuk melepas penat setelah perjalanan jauh.
Rest Area Km 166A juga dilengkapi Masjid BSI. Dengan desain bangunan yang mengundang untuk dijadikan spot swafoto. Bangunannya berbentuk kotak dengan warna dominan putih serta terdapat semacam tugu menjulang.
Di dalamnya, terdapat ornamen batu bata khas Jawa Barat. Terdapat pula akses masuk untuk penyandang disabilitas, juga zona anak-anak dengan beragam mainan di dalamnya. “Orang tua dan anak-anak bisa nyaman di masjid ini,” ujar Manajer Masjid BSI Rest Area Km 166A Ahmad Tohar.
Selama Ramadan juga terdapat sejumlah program di masjid tersebut. Di antaranya, pembagian takjil serta salat Tarawih dan sahur bersama. “Setiap hari juga ada pembagian takjil dan sahur,” terangnya.
Berdasar pengalaman tahun lalu, saat buka puasa, biasanya masjid itu dipadati pengguna jalan tol yang singgah. Namun, saat sahur bersama terbilang sangat longgar.
Setiap Rabu juga diadakan kajian rutin. “Yang perlu masyarakat ketahui, kami juga mengadakan salat Idulfitri,” urainya.
Dia menambahkan, setiap tahun cukup banyak warga yang salat Idulfitri di masjid tersebut. “Sebelum kemudian melanjutkan perjalanan menuju kampung halaman,” terangnya. (*/c6/ttg/jpg)