TANJUNG SELOR – Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jendral (Ditjen) Perbendaharaan (DJPb) Kaltara memprediksi tahun ini ekonomi di Kaltara akan tumbuh.
Seiring perkembangan waktu dan dicabutnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) oleh Presiden RI Joko Widodo. Maka, pertumbuhan ekonomi bisa meningkat, bahkan inflasi bisa diturunkan.
Kepala Kantor Wilayah DJPb Kaltara Wahyu Prihantoro mengatakan, dicabutnya PPKM di seluruh Indonesia akan membuat pertumbuhan ekonomi alami peningkatan. Sebab, selama ini terhitung sejak 2020 hingga akhir 2022, pertumbuhan ekonomi Kaltara tidak terjadi kenaikan yang signifikan.
“Dicabutnya PPKM itu menandakan momen. Di mana penyakit itu tidak membatasi kegiatan masyarakat,” ujarnya, Selasa (10/1).
Tahun ini menjadi kondisi di mana tidak ada lagi pembatasan dan juga bisa pulih 100 persen. Masyarakat, bisa bergerak, bertransaksi dan lainnya. Bahkan kegiatan ekonomi di masyarakat akan membaik. Jika melihat pertumbuhan ekonomi beberapa tahun ke belakang, Kanwil DJPb Kaltara yakin pertumbuhan ekonomi 2023 ini bisa alami kenaikan.
“Pertumbuhan ekonomi kalau kita prediksi masih di angka 4,2 sampai 5 persen,” imbuhnya.
Selain itu, informasi yang diterimanya, komoditas utama yakni Sumber Daya Alam (SDA) di Kaltara seperti batu bara, perkebunan kemungkinan akan alami penurunan. Pertumbuhan ekonomi 2023, tidak boleh berpatokan pada penurunan komunitas utama seperti itu. Namun, prioritas APBN maupun APBD harus bisa menciptakan solusi.
Di mana bisa dilakukan hilirisasi industri. Bagaimana tidak tergantung dengan alam saja, namun bisa menghasilkan produk turunan. “Misalnya, batu bata ini bisa dibuat produk turunannya. Bukan hanya dimanfaatkan ekspor ke luar atau jual mentah. Bisa diolah menjadi produk turunan, menjadi pupuk dan lainnya juga,” harapnya. (fai/uno)