Karya-karya Richelle yang berujung jadi desain baju lahir dari mengembangkan imajinasi saat menggarap tugas-tugas les melukisnya. Pernah mencatat hole in one sebagai golfer, dia ingin melukis dan golf bisa dia jalani berbarengan.
NARENDRA PRASETYA, Surabaya
LUKISAN karya Richelle yang ditunjukkan kedua orang tuanya kepada Diah Gardenia sebenarnya banyak. Founder apparel lokal Daraon itu kesengsem dan akhirnya memilih lima saja yang menurutnya paling memungkinkan untuk di-layout menjadi corak baju.
“Setelah melihat hasilnya, kami pun berkata, kenapa ini tidak dijadikan koleksi pertama Daraon (2024),” kata Dian mengenang pertemuan dengan kedua orang tua Richelle pada 28 November tahun lalu itu kepada Jawa Pos.
Lima corak tersebut adalah kuda lumping, pasar malam, balerina, dinosaurus, dan alam. Corak pasar malam, misalnya, terdiri atas lima lukisan Richelle. Sedangkan corak Balerina terdiri atas enam karya golfer 9 tahun binaan Indonesian Junior Golf (IJG) itu.
Dan, dari sanalah semua bermula. Sabtu (17/2) lalu baju-baju golf bermotif gambar-gambar lukisan murid kelas IV SD Kristen Petra VII Surabaya itu diperkenalkan dalam sebuah acara di Bukit Darmo Golf (BDG), Surabaya. Temanya The Art of Richelle. Upik bernama lengkap Zephania Henrichelle Nabasa Saktianto itu pun turut serta jadi model.
Menggambar memang ”bawaan lahir” Richelle. Sejak TK dia sudah aktif. Sedangkan golf justru ditekuni pencatat hole in one kategori junior dalam sebuah turnamen di BDG pada November tahun lalu itu saat dia menginjak usia 7 tahun.
“Inspirasinya datang dari sekitar lingkunganku, sehingga aku bisa menggambar benda di sekitarku atau gambar orang,” ucap Richelle ketika ditemui di sela acara di BDG.
Untuk menunjang hobinya tersebut, putri pertama pasangan Hendra Pramono Hari Saktianto dan Rugun Lamria Parasian Simatupang itu juga mengikuti les. Nah, gambar-gambar yang akhirnya jadi corak baju golf itu pun hasil mengerjakan tugas les.
“Jadi, tiap minggu aku les dan gambarnya sudah ditentukan temanya apa tiap minggunya,” tuturnya.
Rugun, sang ibunda, menyebut buah hatinya itu kerap mengembangkan tema dari arahan guru lesnya berdasar imajinasinya sendiri. “Dia melihat dulu objek yang mau dia gambar, lalu dia baru bisa mengembangkannya,” tutur sang ibunda.
Golf sendiri erat kaitannya dengan seni. Seni apa pun itu, kata Sekjen IJG Indra Saiful, bisa menyeimbangkan motorik dalam olahraga asal Skotlandia tersebut.
Setelah mampu memperlihatkan kemampuannya, tahap berikutnya Richelle diharapkan bisa menggambar semua hal terkait olahraga yang dia geluti: golf. “Untuk saat ini, harapan kami dia masih konsisten dengan bakatnya,” sambung ibu dua anak tersebut.
Setali tiga uang dengan sang ibunda, Diah juga tak mau terlalu memaksa Richelle agar lebih produktif dalam menggambar. “Sebab, bagaimanapun dia masih anak-anak, dia tidak melihat dari sisi komersial. Tugas kami memfasilitasi, menyemangatinya,” ungkap Diah.
Sebab, lanjut istri GM BDG Mifto Hadi itu, mengembangkan bakat-bakat dari golfer cilik sudah masuk dalam visi Daraon. Faktanya, 90 persen brand ambassador Daraon adalah anak dan remaja. Dan, di balik itu semua, 70 persen di antaranya juga golfer junior. Termasuk Richelle.
Bukan hanya bakat dalam bidang seni melukis, ada beragam bakat yang dimiliki oleh para golfer junior di IJG yang dia ketahui dari Indra dan Operational Staff IJG Jatim Ahmad Faisal. Setiap tahun, Daraon biasanya merilis koleksi terbarunya tiga bulan sekali.
Nah, dia pun berharap nantinya bakal diselipkan corak dari gambar-gambar Richelle ke desain pakaian golf untuk anak-anak, dewasa, ataupun wanita. Ke depan, Diah juga berharap akan muncul sosok Richelle-Richelle yang lain di dalam dunia golf. “Pesan kami, jangan ragu untuk mengeksplorasi bakat yang Anda miliki pada saat ini,” tegas Diah.
Richelle sendiri ingin dua dunia yang dia cintai bisa dijalani bersamaan. “Ke depan, aku ingin menggambar tema golf, karena aku juga golfer. Aku ingin menggeluti dua-duanya karena menggambar adalah hobiku dalam seni dan golf hobiku dalam olahraga. (*/c17/ttg/jpg)