Gelar yang diraih M. Indre Wanof penilaiannya tak cuma dari sisi akademik, tapi juga keaktifan di organisasi kampus dan menjadi relawan di luar kampus. Indre mempersembahkan raihan tersebut untuk sang ayah yang telah berpulang.
ZALZILATUL HIKMIA, Jakarta
MOSCOW State University of Technology STANKIN terkenal sebagai kampus yang melahirkan tokoh-tokoh hebat Rusia dan dunia. Mikhail Mishustin (perdana menteri/PM Negeri Beruang Merah itu saat ini), Mikhail Fradkov (PM Rusia 2004–2007), hingga Vladimir Rushailo (menteri dalam negeri Rusia 1999–2021) adalah beberapa di antaranya.
Nah, di kampus dengan reputasi menjulang seperti itu, M. Indre Wanof tak cuma berhasil masuk untuk menuntut ilmu. Tapi juga menyabet penghargaan studen of the year atau mahasiswa terbaik 2023.
“Keberhasilan ini merupakan simbol penghormatan dan perjuangan kepada ayah saya. Dan, semoga menjadi kebanggaan untuk bangsa dan negara,” ujarnya ketika dihubungi Jawa Pos dari Jakarta, di pekan awal bulan lalu (7/1).
Tahun 2023 jadi tahun yang cukup berat bagi mahasiswa jurusan high technology management tersebut. Pada pertengahan tahun, kabar paling ditakutkan oleh mahasiswa rantau datang kepadanya. Sang ayah nun jauh di Payakumbuh, Sumatera Barat, sana wafat. Tapi, Indre tak mau larut dalam kesedihan. Dia mencoba bangkit dengan aktif di sejumlah organisasi.
“Dan alhamdulillah dikit-dikit terlewati,” ungkap mahasiswa 28 tahun itu. Termasuk akhirnya meraih penghargaan bergengsi tadi.
Penilaian untuk penghargaan itu tak hanya dari nilai akademik di kampus selama satu tahun penuh yang menjadi metrik. Kegigihan dan kontribusi mahasiswa turut jadi poin penting. Kerja keras mahasiswa program magister itu pun sebetulnya sudah dilakukan sejak awal tahun.
Alumnus Universitas Islam Kadiri (Uniska) Kediri itu pun berhasil mendapat nilai-nilai memuaskan dalam setiap mata kuliah. Untuk kontribusi kepada kampus, sepanjang 2023, Indre telah menulis beberapa riset jurnal internasional. Antara lain ”MSME Marketing Trends in the 4.0 Era: Evidence from Indonesia” dan “Analysis of Factors Leading to Students’ Entrepreneurial Intention: A Literature Review, Improving Customer Service Quality in MSMEs through the Use of ChatGPT”.
Selain jurnal, kontribusi mahasiswa juga dinilai dari keaktifan di organisasi kampus dan menjadi relawan di luar kampus. Rusia adalah negara yang mendorong partisipasi aktif anak mudanya dalam pembangunan.
Negara yang dipimpin Vladimir Putin itu bahkan memiliki sistem khusus, untuk mencatat kontribusi anak muda dalam pembangunan dan pengembangan Moskow sebagai ibu kota.
“Dari setiap kontribusi, dicatat (pihak pemerintah, Red) Kota Moskow. Lalu, nama anak muda atau mahasiswa tersebut dikirimkan lagi ke kampus atau organisasi mereka berasal,” papar mahasiswa tingkat akhir tersebut.
Indre sendiri terlibat aktif dalam beberapa volunteering. Di antaranya dalam peringatan Hari Bendera Rusia, Hari Kosmonotika, hingga menjadi translator dan liaison officer di Dialog Bisnis Indonesia-Rusia.
Penghargaan mahasiswa terbaik sejatinya cukup sulit diraih mahasiswa asing. Rektor Moscow State University of Technology STANKIN Vladimir Valeryevich Serebryany bahkan menyebutkan, penghargaan itu 100 kali lebih sulit dicapai mahasiswa asing lantaran adanya beberapa kendala.
Salah satunya bahasa. “Juga perbedaan budaya belajar dan pola pikir antara orang asing dan Rusia,” ungkapnya seperti dikutip dari rilis PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) Dunia.
Sejak awal Indre memang bercita-cita untuk bisa kuliah di Moscow State University of Technology STANKIN. Apalagi, dia memang tertarik dengan dunia bisnis dan teknologi. “Kampus ini juga menawarkan jurusan manajemen high technology dengan laboratorium canggih dan kerja sama industri yang jadi tempat yang sempurna untuk saya,” ucapnya.
Untuk bisa mewujudkan mimpinya tersebut, Indre pun bekerja keras mendapatkan beasiswa dari pemerintah Rusia. Sejak 2015 dia banyak bergerak di bidang inovasi. Dia di antaranya menginisiasi Game Digital Ular Tangga. Juga tergabung dalam OTA Community yang telah memberikan beasiswa untuk ratusan pelajar belajar bahasa Inggris.
“Saya apply 2020 dan berangkat 2021 untuk belajar bahasa Rusia selama satu tahun dan 2022 sampai 2024 masa pelajaran di fakultas,” jelasnya.
Awal menginjakkan kaki di Rusia, Indre kaget mendapati semua orang sangat ambisius dalam belajar. Dia pun akhirnya tercambuk. Meski, di awal semester, dia mengaku kewalahan karena bahasa Rusianya saat itu belum cukup baik.
“Namun, bukan orang Indonesia namanya kalau cepat menyerah,” katanya.
Buah perjuangannya, nilai-nilai akademiknya. Dan, dilengkapi gelar membanggakan mahasiswa terbaik 2023. (*/c9/ttg/jpg)