Thursday, 2 October, 2025

Kondisi Pilot Pesawat Sudah Stabil

TARAKAN – Pilot yang menjadi korban jatuhnya pesawat pilatus PK-SNE Smart Aviation, Capt Muhammad Yusuf kini telah menjalani perawatan di RSUD dr H Jusuf SK.

Sebelumnya, Capt M Yusuf ditemukan selamat pada Minggu (10/3) lalu, oleh tim gabungan di hutan Alur Subaka, Kabupaten Nunukan bersama satu rekannya yang ditemukan meninggal dunia. Yakni seorang engineer atas nama Deni.

Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD dr H Jusuf SK, dr. Ronald, Sp.An-TI, FCTA mengatakan, menerima pasien sekitar pukul 17.45 Wita dan langsung dibawa ke ruang Prioritas 1 (P1). Saat ditangani, dokter langsung melakukan serangkaian pemeriksaan seperti laboratorium, rontgen dan CT scan bagian kepala korban.

Saat evakuasi, kondisi korban dalam keadaan stabil, sadar dan mampu berkomunikasi. Berdasarkan hasil rontgen, korban dinyatakan tidak terdapat patah tulang. Sementara hasil CT scan terdapat pendarahan kecil dibagian otak pasien. Tetapi tidak perlu dilakukan tindakan operasi. Namun, didapati luka terbuka dibagian kepala pasien sehingga diputuskan untuk operasi.

“Kami operasi itu jam 21.00 Wita (10 Maret 2024), berkaitan dengan persiapan puasanya. Karena pasien mengaku saat diatas helikopter sempat minum sekitar 1 liter air. Operasi berjalan lancar dan setelah operasi kami observasi di ruangan ICU,” terangnya, Senin (11/3).

Pasca operasi, kondisi pasien dalam keadaan stabil dan sadar. Selanjutnya siang hari Muhammad Yusuf dipindahkan ke kamar perawatan. Selain luka terbuka dibagian kepala, terdapat memar di bagian tubuh pasien.

“Tak pakai alat bantu nafas seperti ventilator. Operasi dilakukan karena ada luka terbuka, supaya tidak infeksi,” ungkapnya.

Dalam menangani korban, pihaknya memiliki tim yang didalamnya terdapat beberapa dokter spesialis. Diantaranya, spesialis bedah, bedah syaraf, anastesi dan psikiater. Hal ini dilakukan lantaran menjaga kondisi pasien tetap stabil secara keseluruhan. Saat ini, pasien masih dapat berkomunikasi dan merespons dengan baik.

“Dokter psikiatri ini untuk konsultasi pada pasien yang mengalami trauma (kecelakaan ini), meskipun kondisi pasien stabil. Kami akan terus melakukan pemantauan secara berkala terhadap pasien. Jika kondisi membaik dan memungkinkan akan dilakukan rawat jalan,” tuturnya.

Terpisah, General Manager Marketing Smart Air Pusat Sonya Erlin Nasution mengatakan untuk engineer yang dinyatakan meninggal dunia telah dipulangkan sejak pukul 07.18 Wita ke Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat menggunakan pesawat Smart Aviation.

“Sudah kami pulangkan menggunakan pesawat Smart Aviation juga. Diperkirakan sore sampai. Karena harus transit dulu di Banjarmasin untuk pengisian bahan bakar baru lanjut perjalanan. Kami mendampingi pilot yang saat ini masih dalam perawatan. Mohon doanya yang terbaik untuk pasien. Kami akan terbuka terhadap semuanya (investigasi) dari KNKT. Kami akan siapkan apa yang diperlukan,” singkatnya. (kn-2)

Artikel Terkait

TINGGALKAN PESAN

Silahkan masukkan komentar anda
Silahkan masukkan nama anda

- Advertisement -

Artikel Terbaru