TANJUNG SELOR – Longsor yang terjadi di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan mengakibatkan sejumlah desa terisolir. Diantaranya Desa Long Kayu yang dekat dengan titik longsoran.
Bahkan longsor tersebut memutuskan akses ke beberapa wilayah, termasuk satu-satunya jalan penghubung ke Krayan Selatan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR Perkim) Kaltara Datu Iman Suramenggala mengatakan, akibat longsor akses jalan tidak dapat digunakan. Trase jalan yang longsor tidak dapat digunakan. Sehingga perlu dicarikan solusi, dengan membuat trase jalan baru.
“Kami akan membuat alternatif jalan sepanjang 300 sampai 400 meter. Kita membuat trase baru untuk menyambungkan jalan. Jadi kita menyisir gunung sebelahnya,” terang Datu Iman, Kamis (15/9).
Pengerjaannya membutuhkan waktu 1-2 bulan. Sebab harus dilakukan pemotongan gunung. Bahkan gunung akan diturunkan 10-15 meter. Kemudian lebar jalan akan menjadi lima meter. Namun, pihaknya akan melihat sisi jalan pada lokasi longsor untuk menentukan pembuatan trase jalan baru.
“Kalau kita lihat, gunung yang longsor di sisi yang ada jalan. Sisi lain bisa dibuatkan jalan baru. Apalagi, kondisi tanahnya aman. Yang kita belah gunung nantinya,” ungkapnya.
Menurut Datu Iman, hal ini harus segera ditangani. Sebab sejumlah desa terisolasi akibat longsor tersebut. “Karena kabupaten Nunukan sudah mengeluarkan surat terkait darurat bencana. Maka untuk penganggaran digunakan dana darurat. Akan kita coba berupaya mempercepat menyelesaikan persoalan ini. Kami masih menyusun anggarannya. Intinya bisa segera digunakan dana darurat,” tuturnya.
Terpenting, lanjut Datu Iman, dibangun badan jalan terlebih dahulu. Agar mobilisasi orang dan barang bisa berjalan. Tidak ada penanganan sementara. Sebab sempat dibuatkan jembatan, namun kembali longsor. Berdasarkan hasil pemantauan, sudah muncul pergerakan retakan tanah.
Pihaknya, tidak mengajurkan ada aktivitas, karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan. “Titik longsor masih bergerak. Segera akan membuka trase baru. Minimal orang dan kendaraan bisa lewat,” harapnya.
Ia menyebutkan, terdapat dua titik longsor. Titik terparah akan segera ditangani. Namun tidak bisa dilakukan peningkatan karena anggaran yang minim. Kondisi di lokasi, selain parah juga curah hujan yang tinggi. Masyarakat sulit untuk melewati longsoran tersebut.
“Alat berat saja, tidak bisa mobilisasi. Jadi memang kita akan upayakan untuk menyelesaikan persoalan itu,” tutupnya. (kn-2)