TANJUNG SELOR – Di tengah kekhawatiran kenaikan harga beras premium di pasaran, Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang memberikan jaminan, stok beras aman hingga lebaran Idulfitri mendatang.
Menurut data terkini, stok beras di provinsi ini mencapai 33 ribu ton. Sementara konsumsi kumulatif hanya berada di angka 16 ribu ton. “Kami telah berkomunikasi dengan Bulog dan memastikan akan ada tambahan pasokan sekitar 20 ribu ton beras. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujarnya, belum lama ini.
Langkah ini diharapkan, dapat mencegah lonjakan harga beras selama Ramadan. Untuk menanggulangi potensi inflasi, pemerintah provinsi telah mengambil beberapa langkah strategis. Termasuk memastikan ketersediaan sembako di pasar, inspeksi mendadak di pasar-pasar, pembukaan pasar murah, serta distribusi bantuan sosial berupa beras kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Kami sangat peka terhadap kondisi ekonomi masyarakat, khususnya saat Ramadan. Kami berupaya untuk menekan inflasi dan mengembalikan harga beras ke level normal,” jelasnya.
Dengan upaya pemerintah ini, diharapkan masyarakat dapat menjalani bulan suci Ramadan dengan tenang. Tanpa kekhawatiran akan beban ekonomi akibat harga beras yang tinggi.
Sebelumnya, Kapolda Kalimantan Utara Irjen Daniel Adityajaya melalui Direktur Reserse Kriminal Khusus, Kombes Pol Ronald Ardiyanto Purba menegaskan, terus mengawasi dan mengantisipasi potensi lonjakan harga yang tidak wajar selama Ramadan.
“Kami akan memantau ketersediaan bahan pangan setiap hari. Untuk mencegah kelangkaan dan memonitor fluktuasi harga yang dirasakan oleh masyarakat,” terangnya.
Kepolisian siap melakukan intervensi, jika terjadi lonjakan harga yang melewati batas kewajaran. Langkah intervensi ini akan mencakup seluruh mata rantai perdagangan, mulai dari produsen hingga pedagang eceran. (kn-2)
