Saturday, 4 October, 2025

Pesawat Jatuh di Tengah Hutan Binuang, Pilot Selamat

TARAKAN – Dua korban pesawat perintis Smart Air yang jatuh di sekitar Binuang, Krayan Tengah, Kabupaten Nunukan ditemukan tim gabungan, sekitar pukul 16.22 Wita, Minggu (10/3).

Namun korban, Deny selaku engineer ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia. Sementara pilot Smart Air Muhammad Yusuf ditemukan selamat. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan Syahril mengatakan, sekitar pukul 15.32 Wita pesawat Heli Caracal menuju lokasi jatunya pesawat dari bandara Malinau untuk melakukan evakuasi korban.

Tepat pukul 16.22 Wita, tim gabungan melakukan evakuasi korban pertama yang ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia. “Setelah itu, korban pertama dibawa ke Malinau. Selanjutnya Heli Caracal mengevakuasi korban kedua berkisar 10 menit. Kedua korban dibawa menuju Tarakan, tepatnya ke RSUD dr Jusuf SK. Saat tiba di lokasi, kedua korban ditemukan dalam posisi berdekatan,” ujarnya.

Ia mengakui, tim gabungan di lokasi kejadian yang paling mengetahui kondisi dan posisi korban saat berada di tengah hutan Binuang. Namun tim gabungan di lapangan kesulitan memberikan informasi, karena terkendala jaringan internet. Tim juga mengamankan alat berupa Emergency Locator Transmitter (ELT) yang menempel di black box.

Namun posisi ELT masih dalam penguasaan tim gabungan berjumlah 10 orang, yang masih bertahan di lokasi. Rencananya, tim gabungan akan lakukan evakuasi hari ini, (11/3). Alasannya, karena kondisi sudah memasuki malam hari. Sehingga tidak memungkinkan tim gabungan menaiki Heli Caracal.

Sementara itu, Komandan Lanud Anang Busra Kolonel Pnb Bambang Sudewo mengatakan, konsep operasi pencarian memaksimalkan armada heli bell, heli caraval dan pesawat Boeing 737 serta memastikan tim gabungan untuk menuju lokasi. Pesawat Boeing 737 memastikan kondisi cuaca, agar pesawat bisa mengudara lebih tinggi untuk mengambil gambar serta video di TKP.

“Wilayah perbatasan, makanya kami sediakan pesawat yang bisa terbang lebih tinggi. Sekaligus memastikan tim SAR yang melakukan evakuasi dalam keadaan aman dan bisa langsung melaporkan ke atasan,” terangnya.

Ia menegaskan, tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) saat ini berada di Malinau dan hari ini tiba di Tarakan. Selanjutnya tim KNKT yang nantinya akan melakukan penyelidikan terkait penyebab jatuhnya pesawat Smart Air.

General Marketing Smart Air Sonya mengatakan, masih menunggu hasil pemeriksaan dari rumah sakit. Setelah itu, pihaknya bertanggungjawab dalam kesembuhan bagi korban yang selamat. Pihaknya juga siap terbuka, jika nantinya dilakukan pemeriksaan oleh KNKT.

“Kondisi pesawat layak terbang, apalagi ini perintis. Pasti harus sesuai regulasi. Pesawat ini tahun 2022. Teknisnya saya kurang paham. Pasti kami koordinasi sama keluarga korban. Ini masih menunggu pihak rumah sakit,” singkatnya. (kn-2)

Artikel Terkait

TINGGALKAN PESAN

Silahkan masukkan komentar anda
Silahkan masukkan nama anda

- Advertisement -

Artikel Terbaru