Friday, 24 October, 2025

Sidang Isbat Dijadwalkan 22 Maret

TANJUNG SELOR – Penentuan awal puasa, beberapa waktu lalu sudah diumumkan Muhammadiyah, yakni pada 23 Maret mendatang.

Untuk Nahdatul Ulama (NU) dan pemerintah, akan diumumkan pada sidang isbat 22 Maret mendatang. Kepada media ini, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Kaltara Saifi mengungkapkan, sidang Isbat atau penetapan awal Ramadan 1444 Hijriah di seluruh Kanwil Kemenag. Utamanya Kaltara akan melaksanakan Rukyatul Hilal dilaksanakan di Kota Tarakan.

Nantinya pihaknya juga akan melaporkan kegiatan ke Kemenag RI. “Masyarakat yang sudah menantikan bulan Ramadan, dapat mengikuti hasil dari Rukyatul Hilal,” harapnya.

Terkait Muhammadiyah yang sudah mengumumkan awal puasa, menurut dia, hal itu tidak menjadi masalah. Jika melihat Rukyatul Hilal, harapannya bisa bersama- sama memulai ibadah puasa dengan Muhammadiyah.

“Karena rentan waktu masih beberapa hari ke depan dan ada keputusan berbeda. Tentu harapan kami, masyarakat bisa menerima yang diputuskan dan perbedaan yang ada,” jelasnya.

Terdapat dua metode penentuan awal Ramadan. Pertama penentuan awal Ramadan dengan metode Rukyatul Hilal. Merupakan cara yang disyariatkan dalam Islam. Metodologi penentuan awal bulan Qamariah, baik untuk menandai permulaan Ramadan, Syawal dan bulan lainnya. Harus didasarkan pada penglihatan bulan secara fisik.

“Pengamatan hilal dilakukan pada hari ke-29 atau malam ke-30, dari bulan yang sedang berjalan. Bila malam itu hilal sudah terlihat. Maka malam itu pula sudah dimulai bulan baru,” tuturnya.

Metode penentuan awal puasa Ramadan selanjutnya, hisab hakiki wujudul hilal. Metode hisab ini merupakan metode penentuan awal Ramadan melalui perhitungan astronomis. Metode ini meyakini adanya hilal, meskipun tidak terlihat dengan mata telanjang selama memenuhi kriteria tertentu. (kn-2)

Artikel Terkait

TINGGALKAN PESAN

Silahkan masukkan komentar anda
Silahkan masukkan nama anda

- Advertisement -

Artikel Terbaru