TANJUNG SELOR – Perekonomian Kalimantan Utara (Kaltara) triwulan I-2024 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 35,29 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 Rp 17,63 triliun.
Ekonomi Kaltara pada triwulan I-2024 (y-on-y) terhadap triwulan I-2023 mengalami pertumbuhan 4,78 persen. Hal ini disebabkan tumbuhnya semua lapangan usaha. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi yakni pengadaan listrik dan gas yang tumbuh 12,80 persen. Disusul oleh lapangan usaha konstruksi 10,76 persen dan perdagangan besar dan eceran.
“Sementara itu, lapangan usaha dengan share besar terhadap PDRB. Diantaranya pertanian, kehutanan, dan perikanan. Serta pertambangan dan penggalian turut tumbuh masing-masing 5,01 persen dan 0,49 persen,” terang Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara Mas’ud Rifai, Senin (6/5) lalu.
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kaltara triwulan I-2024 (y-on-y), lapangan usaha konstruksi memiliki sumber pertumbuhan tertinggi 1,24 persen, diikuti perdagangan besar dan eceran.
“Kemudian reparasi mobil dan sepeda motor 1,22 persen, serta pertanian, kehutanan, dan perikanan 0,88 persen,” ujarnya.
Adapun struktur ekonomi Kaltara menurut lapangan usaha triwulan I-2024, masih didominasi empat lapangan usaha utama. Berupa pertambangan dan penggalian 29,52 persen, pertanian, kehutanan dan perikanan 15,21 persen, perdagangan besar serta eceran.
“Peranan keempat lapangan usaha tersebut mencapai 69,99 persen, terhadap total PDRB Kaltara,” imbuhnya.
Ekonomi Kalimantan Utara pada triwulan I-2024 terhadap triwulan I-2023 (y-on-y)
mengalami pertumbuhan 4,78 persen. Pertumbuhan terjadi pada hampir seluruh komponen pengeluaran, kecuali komponen ekspor barang dan jasa yang terkontraksi 0,72 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen PK-LNPRT 20,24 persen. Diikuti oleh komponen pembentukan modal tetap bruto 10,86 persen.
Komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga 5,78 persen lalu komponen pengeluaran konsumsi pemerintah 4,63, serta komponen pembentukan modal tetap bruto 3,92 persen. Sementara itu, komponen impor barang dan jasa sebagai faktor pengurang dalam PDRB terkontraksi 1,83 persen.
Struktur PDRB Kaltara menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku
triwulan I-2024 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Perekonomian Kalimantan Utara masih didominasi oleh komponen ekspor barang dan jasa 106,16 persen. Komponen PMTB 28,97 persen, komponen PK-RT 14,46 persen, komponen PK-P 4,46 persen, komponen PK-LNPRT 0,77 persen, serta komponen perubahan inventori 0,27 persen.
“Sementara komponen impor barang dan jasa sebagai faktor pengurang dalam PDRB memiliki peran 55,09 persen,” tuturnya. (kn-2)


