TARAKAN – Warga Binalatung RT 14, Kelurahan Pantai Amal, Tarakan Timur dihebohkan dengan ditemukannya seorang perempuan yang sudah tidak bernyawa, sekitar pukul 06.00 Wita, Senin (16/5).
Perempuan berinisial MR diduga melakukan bunuh diri dengan seutas tali. Ketua RT 14 Eka Putra Mulyadi mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh Berlian tetangga MR pada pukul 06.00 Wita. Kecurigaan tetangga, sebelumnya sudah terdengaar saat anak korban menangis sekitar pukul 03.00 Wita.
Hanya saja Berlian masih mengabaikan suara tangis anak MR. Sebab hampir setiap malam anak korban menangis. “Nah menjelang fajar, anak korban tuh masih menangis jadi tetangganya pergi cek ke dalam rumah. Ternyata MR sudah tergeletak dalam keadaan tidak bernyawa, dengan posisi leher terikat tali ayunan anaknya,” katanya.
Berlian sempat terdiam menatap sebentar dan memastikan wanita berusia 27 tahun itu dalam keadaan meninggal dunia. Lalu Berlian menggendong anak korban dan melaporkan kepada warga sekitar. “Jadi ibu Berlian tak berani sentuh korban. Makanya dia liat-liat dulu selama beberapa menit. Tidak ada tanda-tanda dari korban, maka langsung pergi lapor kepada saya,” ungkapnya.
Disinggung soal penyebab kematian warganya, masih banyak dugaan atau asumsi yang bermunculan. Hanya saja, pihaknya tidak bisa menyimpulkan motif korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Ia dan pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian.
“Ada yang bilang kalo memang gantung diri tapi posisinya rancu. Karena tergeletak dilantai. Biasanya kalau gantung diri posisinya pasti tergantung. Semuanya itu cuma asumsi dan dugaan saja. Kami serahkan kepada pihak kepolisian. Sudah diamankan sama Polsek Timur untuk divisum,” bebernya.
Kapolres Tarakan AKBP Taufik Nurmandia melalui Kapolsek Tarakan Timur Iptu Gian Evla Tama menjelaskan, masih memeriksa saksi-saksi berkaitan dugaan bunuh diri di wilayah hukumnya. Pihaknya menunggu hasil visum, untuk memastikan korban benar bunuh diri atau ada dugaan tindak pidana lainnya.
“Ketahuannya waktu majikannya ngecek, korban sekira pukul 06.30 Wita sudah tergeletak di lantai. Dilehernya ada tali, itu yang kami dalami dulu,” tuturnya.
Posisi korban yang tidak tergantung menjadi tanda tanya. Menurut keterangan pacar korban. Sempat melakukan video call hingga korban memutuskan komunikasi karena mau memasak mie instan pada Minggu (15/5) malam.
Namun di pagi hari mendapatkan informasi korban ditemukan meninggal dunia. Pihaknya masih mengumpulkan informasi keberadaan korban maupun aktivitas dari tengah malam hingga korban ditemukan meninggal.
“Saksi sementara majikan dan orang yang pertama menemukan. Termasuk pacarnya nanti kami minta keterangan sebagai saksi,” ungkapnya.
Dari informasi sementara, korban yang merupakan janda anak satu ini tinggal di rumah majikannya bersama anaknya. Pada saat ditemukan, anak korban ada disebelahnya sambil menangis memegang perut korban.
“Majikannya masih kami panggil untuk dimintai keterangan. Pagi itu pas dapat informasi tentang korban, kami langsung merapat bersama unit inavis,” jelasnya.
Di rumah korban, barang bukti yang diamankan pakaian yang digunakan korban maupun tali di leher korban. Pemeriksaan belum dilanjutkan, sambil menunggu hasil visum dan saksi yang akan dimintai keterangan. Sementara ini baru satu saksi yang sedang dilakukan pemeriksaan.
“Kami masih cari keluarganya. Ini mau didalami, kalau ada keluarganya mau ditanya dulu. Apakah ada permasalahan sebelumnya atau bagaimana. Tapi, pacarnya warga Tarakan,” tutupnya. (kn-2)