Thursday, 2 October, 2025

Kisah Penyandang Disabilitas Gunakan Hak Pilih di Pemilu 2024, Coblos Surat Suara dengan Kaki

Hak memilih dalam pemilu merupakan hak yang diberikan seluruh masyarakat Indonesia, termasuk para penyandang disabilitas. Pada Pemilu 2024 kali ini tercatat sebanyak 1,1 juta penyandang disabilitas terdaftar sebagai pemilih.

MENGUTIP Radar Semarang (Jawa Pos Group), hak memberikan suaranya dalam Pemilu 2024 kali ini tentu tidak disia–siakan, seperti yang dilakukan seorang pelukis tanpa tangan sejak lahir, Sabar Subardi. Ia menggunakan hak pilihnya pada hari pencoblosan (14/2) di TPS 43 Klaseman, Sidomukti, Salatiga.

Penyandang disabilitas yang memiliki karya yang telah mendunia ini, memaksimalkan kemampuannya untuk beraktivitas menggunakan kakinya. Ia turut mengantre seperti pemilih lainnya di TPS tersebut walau ditawarkan untuk mencoblos duluan oleh KPPS.

“Saya sudah ditawari tetapi saya memilih untuk antre seperti yang lainnya,” ucapnya.

Saat ia dipanggil untuk mencoblos pilihannya, Sabar Subardi dengan didampingi istrinya menuju bilik suara. Istrinya membantunya membuka surat suara sebelum dirinya mencoblos surat suara dengan kaki kirinya. Ia pun tampak tak kesulitan saat melakukan pencoblosan.

“Saya tidak mau dicobloskan orang lain dan tidak mau orang lain tahu pilihan saya,” tuturnya.

Menurutnya fasilitas TPS tempatnya menggunakan hak suaranya pun dinilai telah cukup bagi dirinya. Sehingga tidak ada yang membuatnya kesulitan. Sementara itu, seorang penyandang disabilitas di Kuantan Tengah, Kuansing, Riau bernama Asmir dibantu oleh Kapolres Kuansing, AKBP Pangucap Priyo Soegito untuk menuju TPS 003 Desa Sawah yang berjarak 300 meter.

Asmir yang merupakan penyandang disabilitas menggunakan kursi roda, menyadur dari Riau Pos (Jawa Pos Group), saat Pangucap temui bersama anggotanya tengah duduk di teras rumahnya. Sang Kapolres pun mengantarnya ke TPS dengan menggunakan kursi roda dan didorong bergantian.

Saat tiba di TPS tempat menggunakan hak suaranya pun, ia mengikuti proses memilih. Seperti pemilih lainnya dengan didampingi petugas ke kotak suara untuk mencoblos. Ia pun tampak tidak mengalami kesulitan saat mencoblos pilihannya di bilik suara.

“Saya berterima kasih pada pak Kapolres yang sudah mau menjemput dan mengantarkan saya ke TPS. Karena tak mungkin saya pergi sendiri,” ujar Asmir.

Kapolres Kuansing, Pangucap mengakui mendapatkan informasi dari Bhabinkamtibmas Polsek Kuantan Tengah yang mengabarkan adanya pemilih disabilitas. Ia bersama Bhabinkamtibmas Polsek Kuantan Tengah berinisiatif meninjau beberapa TPS bersama Forkopimda.

Aksi sang kapolres dan anggotanya tersebut pun diapresiasi oleh Ketua KPU Kuansing Irwan Yuhendi. Ia mengatakan hal tersebut menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat dan sinergitas pemilu. Supaya masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya.

Ia pun mengatakan jika penyandang disabilitas saat pemungutan suara di TPS. Termasuk prioritas yang dapat memilih tanpa mengantre, sama halnya dengan lansia, ibu hamil, dan ibu menyusui.

“Kami pun kaget pak Kapolres dorong langsung penyandang disabilitas ke TPS. Dan ini kami apresiasi,” ujar Ketua Bawaslu Kuansing, Mardius Adi Saputra. (jpg)

Artikel Terkait

TINGGALKAN PESAN

Silahkan masukkan komentar anda
Silahkan masukkan nama anda

- Advertisement -

Artikel Terbaru