TANJUNG SELOR – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Utara (Kaltara) Albertus Stefanus Marianus mengajak Pemprov (Pemerintah Provinsi) Kaltara, untuk bersama-sama menangani masalah stunting yang masih menjadi kendala.
Menurut Albert, stunting bukan hanya masalah kesehatan. Tetapi juga masalah pembangunan. “Stunting dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia (SDM) di masa depan, baik dari segi fisik, mental, maupun produktif,” ungkapnya, Minggu (18/2).
Untuk itu, Albert mengapresiasi upaya-upaya Pemprov Kaltara. Dalam mencegah dan mengatasi stunting. Antara lain dengan menyusun rencana aksi daerah, membentuk TPPS, menambah alokasi anggaran, dan memperkuat koordinasi dan monitoring.
“Kami sangat mendukung program pemerintah dalam hal menekan angka stunting di daerah kita,” kata dia.
Lanjut dia, yang harus dilakukan dengan mendekatkan diri kepada masyarakat . Termasuk memberikan edukasi dan sosialisasi tentang pola hidup sehat, mengidentifikasi faktor-faktor penyebab stunting. Seperti kurangnya asupan gizi, rendahnya tingkat pendidikan.
Sebagai pemerintah harus terus memberi motivasi dan bantuan kepada masyarakat, agar stunting bisa dihilangkan. Ia juga menyoroti pentingnya perencanaan yang terukur dan terarah untuk menyelesaikan permasalahan stunting.
“Data yang valid dan akurat harus tersedia, termasuk data jumlah, lokasi, dan karakteristik anak-anak yang mengalami stunting. Selain itu, ia juga menyarankan agar ada penentuan target dan indikator pencapaian yang jelas dan realistis,” jelasnya.
Ia berharap, ada pengelolaan anggaran yang efektif dan efisien. Serta kerja sama yang baik dengan pihak ketiga yang ada di Kaltara, seperti akademisi, LSM, mitra pembangunan dan media massa. Apalagi pemerintah menargetkan penurunan prevalensi stunting 14 persen di tahun ini. (kn-2)


