Saturday, 22 February, 2025

Tenang, Solar Subsidi Stoknya Masih Aman

TARAKAN – Ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar subsidi di Tarakan masih aman dan tidak terjadi antrean di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Menurut Sales Branch Manager Rayon V Kaltimut PT Pertamina, Azri Ramadan Tambunan, ketersediaan solar subsidi di Kaltara biasanya stok bisa bertahan hingga 11 hari. “Kapal yang angkut solar sebelum 11 hari sudah sampai,” ujar, Jumat (25/3).

Ada beberapa kapal yang digunakan mengangkut solar, dengan jumlah kapasitas angkut yang berbeda. Salah satu kapal pengangkutan estimasi sudah sampai kemarin, namun belum bongkar muat bio solar sebanyak 3.900 kl.

Sedangkan stok yang ada saat ini, berkisar 9.346 kl untuk persediaan 8-9 hari. Ketahanan stok 11 hari dan masih bisa mencukupi kebutuhan solar subsidi di Kaltara, termasuk untuk nelayan.

“Kapal sudah datang. Misalnya berikutnya lagi, ini sebelum ketahanan stok kami jatuh di 11 hari sudah datang lagi kapalnya. Sejauh ini masih aman,” tegasnya.

Bahkan, suplai ke nelayan juga normal tidak ada permintaan tambahan. Kalau di daerah lain ada jalur logistik, berbeda dengan daerah yang padat penduduk. Sementara itu, Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kaltara Rustan mengatakan, kebutuhan solar subsidi di nelayan masih tercukupi. Pengambilan solar bersubsidi wajib menggunakan rekomendasi dari Dinas Perikanan Tarakan.

“Kalau keterlambatan biasanya pas pengisian ke APMS. Kalau nelayan yang gunakan solar sudah punya rekomendasi semua. Ada aturan baru juga, nelayan sendiri yang harus tanda tangan, supaya jelas memang digunakan,” tuturnya.

Hal ini memastikan transparansi solar subsidi untuk para nelayan. Sehingga subsidi yang diberikan pemerintah tepat sasaran. Pihaknya masih bisa memenuhi aturan baru tersebut.

“Setiap pembelian, yang punya rekomendasi harus tanda tangan. Kalau ambilnya juga tergantung dari jatah mau ambil berapa. Biasanya satu rekomendasi sampai 500 hingga 800 liter,” tuturnya.

Rustan menyebut, ada empat APMS yang biasanya nelayan mengambil solar subsidi. Dengan harapan, pihak Pertamina dan SPBU bisa mempersiapkan solar sebelum para nelayan memasuki jadwal melaut. “Jangan nanti pas mau melaut, solar tidak tersedia. Suplai ke APMS yang biasa agak terlambat, tapi masih lancar saja dan tidak terlalu lama,” tutupnya. (kn-2)

Artikel Terkait

TINGGALKAN PESAN

Silahkan masukkan komentar anda
Silahkan masukkan nama anda

- Advertisement -

Artikel Terbaru