Thursday, 2 October, 2025

Kisah Bosar Tua Sinambela, Petugas Kesehatan yang 23 Tahun Bertugas KM Dharma Rucitra I

Bosar memulai pekerjaannya sebagai petugas kesehatan kapal dengan memantau satu per satu penumpang. Apabila ada penumpang yang membutuhkan pertolongan, dia segera memberikan bantuan. Pria 48 tahun itu juga beberapa kali membantu persalinan di atas kapal.

DIAN WAHYU PRATAMA, Jawa Pos

BOSAR tidak akan pernah lupa kejadian pada 2008 silam. Saat itu, di Kapal Kirana II yang berlayar dari Balikpapan menuju Surabaya, dia membantu proses persalinan seorang penumpang kapal.

Malam itu, Bosar mendapatkan laporan dari awak kapal di ruang informasi. Ada seorang suami yang sedang meminta bantuan karena istrinya hendak melahirkan. “Situasinya genting. Kami berada di lautan,” ucapnya sembari mengingat kisah itu.

Pria 48 tahun itu segera membawa perempuan tersebut ke ruang medis. Dengan peralatan seadanya dan pengetahuan yang pas-pasan, dia membantu persalinan.

Selang beberapa menit, tangis bayi malam itu menjadi penanda tugas mendadak yang dijalankan Bosar berhasil. Sampai di Pelabuhan Tanjung Perak, bayi serta sang ibu langsung dibawa petugas ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.

Peristiwa itu menjadi pengalaman berharga bagi Bosar. Sebab selama menjadi petugas kesehatan di kapal, baru kali itu dia membantu orang melahirkan.

“Pengalaman yang tak terlupakan selama tugas di kapal,” terang petugas kesehatan KM Dharma Rucitra I itu.

Berselang beberapa minggu, Bosar kembali menangani kejadian serupa. Total, selama 23 tahun bertugas di kapal Dharma Lautan Utama (DLU) itu, dia sudah membantu empat kali proses persalinan. Bahkan, ada orang tua yang mengabadikan momen tersebut dengan menamai bayinya seperti nama kapal.

Itu adalah secuplik kisah Bosar sebagai petugas kesehatan kapal. Tentu ada beberapa cerita lainnya. Dia mengakui, menjadi petugas kesehatan memang harus cepat dalam mengambil tindakan. “Jadi harus cepat, beda kalau di rumah sakit, petugas kesehatannya banyak,” paparnya.

Aktivitas Bosar dimulai sejak kapal hendak berlayar. Dia sudah bersiap di pintu keberangkatan Gapura Surya Nusantara (GSN) Tanjung Perak. Sorot matanya tertuju pada satu per satu penumpang yang akan masuk ke kapal. Bila ada penumpang yang mengeluh pusing atau mual, dia segera memberikan pertolongan pertama.

Tidak hanya di terminal penumpang, Bosar juga harus siaga saat di atas kapal jika ada penumpang yang memerlukan bantuan. Ruang medis di dekat kafetaria menjadi tempatnya berjaga.

Ketika sedang berlayar, dia menyatakan sering menangani penumpang yang mabuk laut. “Langsung diberikan obat dan diminta istirahat,” paparnya.

Bosar berlayar selama 25 hari. Setelah itu, dia akan libur selama lima hari di rumah. Bagi orang yang sudah mendapatkan pertolongan Bosar, dia lebih dari sekadar petugas kesehatan. Bosar merupakan pahlawan bagi penumpang kapal. (*/c6/aph/jpg)

Artikel Terkait

TINGGALKAN PESAN

Silahkan masukkan komentar anda
Silahkan masukkan nama anda

- Advertisement -

Artikel Terbaru